Para Penerus

Para Penerus
H3 (Hilmy, Hanna & Hasyina)

FAK. KEDOKTERAN DAN KESEHATAN - UMJ

FAK. KEDOKTERAN DAN KESEHATAN - UMJ
Bila anda dapat info dari blog ini cantumkan di formulir KODE : Mi

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S1)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S1)
Ket. lebih lanjut KLIK GAMBAR

PROGRAM DIII KEPERAWATAN (AKPER)

PROGRAM DIII KEPERAWATAN (AKPER)
Ket. Lebih lanjut KLIK GAMBAR

DIII KEBIDANAN (AKBID) MUHAMMADIYAH

DIII KEBIDANAN (AKBID) MUHAMMADIYAH
Ket. lebih lanjut KLIK GAMBAR

PRODI. KEDOKTERAN - FKK - UMJ

PRODI. KEDOKTERAN - FKK - UMJ
Ket. Lebih lanjut KLIK GAMBAR

Selasa, 16 Desember 2008

KESEHATAN BAGIAN DARI MUAMALAH

KESEHATAN BAGIAN DARI MUAMMALAH
Oleh : Drs. Miftahuddin, M.Si
www.miftahuddin-alfasiry.blogspot.com
www.proteksiplus-investasiplus.blogspot.com

Islam adalah agama (al-dîn) yang diturunkan Allah Subhânahu Wa Ta’alâ (SWT) untuk dijadikan jalan hidup (way of life) manusia, agar manusia mampu mengatur, mengelola dan mengendalikan alam yang ada disekitarnya. Dengan aturan Islamlah dunia akan makmur, tentram dan teratur. Itulah sebabnya mengapa Islam diturunkan sejak jaman Nabi Adam ‘alaihi al-salâm (a.s.) hingga disempurnakan pada masa Nabi terakhir Muhammad S.a.w., sebagaimana firman Allah S.w.t. sebagai berikut :

...الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلامَ دِينًا....

Artinya : “…Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu….” QS. Al-Ma`idah (5) : 3

Sebagai al-dîn yang sempurna, maka Islam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Meski demikian, disebabkan keterbatasan manusia dalam memahami secara sempurna, terkadang ada beberapa persolan hidup manusia yang tidak mampu dijawab oleh Islam. Padahal Allah SWT telah menegaskan bahwa tidak ada sedikitpun yang luput dari ajarannya. Seperti yang ter-maktub dalam al-Qur’an :

...مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِنْ شَيْءٍ....

Artinya : “…Tidak sesuatupun yang luput dari Al-Qur’an…” QS. Al-An’am : 38)”

Jadi tujuan dîn al-Islam adalah untuk kesejahteraan dan kebahagiaan hidup dan kehidupan manusia di dunia dan di akhirat. Untuk mencapai tujuan itu, Islam mengajarkan segi-segi yang bersangkut paut dengan duniawi dan segi-segi yang berhubungan dengan ukhrawi. Maka ajaran Islam berintikan kepada :
Satu, ajaran yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, meliputi kepercayaan (al-îmân) dan penyembahan (al-‘ibâdah) atau penghambaan (al-‘abd). Oleh sebab itu Islam mengajarkan tentang system iman dan ibadah, yang biasa diistilahkan dengan rukun iman dan rukun Islam. Ajaran-ajaran pertama lebih menonjolkan garis vertical, atau ajaran yang mengatur hubungan manusia dengan tuhannya.
Kedua, ajaran yang mengatur manusia dengan sesamanya dan hubungannya dengan alam. Sebab itu Islam mempunyai ajaran-ajaran tentang: Sosial, ekonomi, politik, seni, kebudayaan, perkawinan, harta-pusaka, jihad, perang, dan damai, kesehatan dan sebagainya. Ajaran-ajaran yang kedua ini lebih menonjolkan garis horizontal, atau ajaran-ajaran yang mengatur tentang hubungan manusia dengan sesama Makhluq Allah SWT. (Razak, 1989 : 62)
Ahmad Zarqa dalam bukunya al-Madkhâl al-Fiqh al-‘Am, menggambarkan kesempurnaan ajaran Islam adalah meliputi seluruh aspek, yang berawal dari tiga pokok ajaran yakni ; Aqidah, Syari’ah dan Akhlaq. Dalam ajaran Syari’ah mencakup dua hal, yakni meliputi ; Mu’amalah dan Ibadah. Dalam Mu’amalah mengandung banyak hal yang berkaitan dengan urusan manusia di dunia. (Zarqa, 1959 :59)
Islam menunjukkan kesempurnaanya melalui ajaran yang komprehensif dan universal. Sehingga wajar bilamana Islam menjadi sebuah agama yang patut diyakini kebenarannya. Kesehatan menjadi salah satu keistimewaan dalam ajaran Islam, karena tidak diajarkan secara eksplisit tetapi masuk dalam ajaran beberapa ajaran seperti dalam ibadah. Dalam pengajaran Ibadah banyak sekali hal-hal yang sejalan dengan kesehatan. Contohnya, bagian pertama dalam pengajaran Fiqh adalah Bab Thaharah (bersuci), dalam bab ini jelas mengedepankan kebersihan dan kesehatan.
Dr. Ja’far Khadim Yamani berpendapat bahwa beberapa ajaran dan tuntunan Rasulullah yang mengandung nilai-nilai kedokteran – kesehatan – antara lain; (1) cara bersuci yang diajarkan Rasulullah S.a.w., (2) cara berwudlu, membasuh anggota badan yang biasanya tampak, (3) kewajiban bercebok – istinjâ`- dan memegang kemaluan harus dengan tangan kiri, (4) larangan kencing di kolam air yang tergenang, (5) perintah (sunnah) untuk berkhitan, yaitu memotong kulup bagi lagi-laki dan sebahagian “labia minora” yang memanjang bagi perempuan, (6) perintah memotong kuku, mempbersihkan bulu ketiak dan kemaluan, (7) kewajiban mandi selepas bersetubuh, (8) keharusan membersihkan rumah dan halaman, (9) contoh dalam shalat-shalat fardlu dan tahajjud, (10) ibadah shaum di bulan Ramadlan dan shaum sunnah, (11) tuntunan melambatkan makan sahur dan mensegerakan berbuka, (12) larangan makan dan minum sambil berdiri, berbaring dan bersandar merebah, (13) keharusan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, (14) larangan makan terlalu kenyang dan tidur selepas makan, (15) diharamkan bangkai, darah, babi, sembelihan untuk berhala dan khamar, baik basah maupun kering, (16) dimakruhkan hewan buas, (17) anjuran melihat warna-warna hijau, (18) larangan mencukur bulu alis, mencacah (mentato), dan memotong/mengikir gigi, (19) larangan memamsuki atau keluar dari sebuah negeri ketika berjangkit penyakit menular, (20) larangan menyatukan hewan sakit dengan hewan sehat, (21) larangan berobat dengan barang yang haram, (22) anjuran memberi harapan pada seorang penderita, (23) disebutkannya madu sebagai obat dalam al-Qur’an dan hadîts Rasulullah S.a.w. (24) disebutkannya kurma yang tumbuh di tanah berbatu hitam sebagai obat dalam hadits Rasulullah S.a.w. (25) makanan yang dimakan ketika masih panas itu kurang berkat, dan lain sebagainya.” (Yamani, 2002 : 75)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Almamater-ku : Ponpes. Darul Arqam Muhammadiyah - GARUT

Almamater-ku : Ponpes. Darul Arqam Muhammadiyah - GARUT
klik gambar

PEMETAAN